Jumat, 10 Mei 2013

Cara Mudah Menerapkan Analisa Teknikal 3 dan 4

Cara Mudah Menerapkan Analisa Teknikal 3 

Padatulisan yang lalu, Anda telah mengukur seberapa besar kekuatan trend harga. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan level ideal bagi Anda untuk mengambil atau melikuidasi posisi yang telah ada.
Support dan Resistance
Level pertama yang perlu dikenali adalah support dan resistance. Kedua level dapat membantu Anda dalam mengambil posisi baru, menambah, mengurangi atau menutup posisi. Banyak kalangan setuju bahwa level terbaik untuk mengambil posisi beli adalah dengan memilih level terdekat support. Sedangkan level terbaik untuk menjual adalah yang terdekat dengan resistance.
Support adalah level di bawah harga saat ini, yang memiliki kekuatan beli cukup besar sehingga mampu menahan penurunan harga lebih lanjut.
Resistance adalah level di atas harga saat ini, yang memiliki kekuatan jual cukup besar sehingga mampu menahan kenaikan harga lebih lanjut.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan level support dan resistance, antara lain melalui penggunaan Pivot, titik terendah dan tertinggi harga, trend line atau indikator-indikator teknikal yang tersedia. Dalam pembahasan kali ini, Anda akan melihat sekilas beberapa cara yang lazim digunakan.
1. Titik Harga Tertinggi dan Terendah
Melalui metode ini, Anda dapat menggunakan level support dan resistance untuk menentukan level-level transaksi Anda, seperti yang diilustrasikan pada gambar 1 di bawah ini:
Level support dan resistance yang pertama, asumsikan Anda tidak mengambil posisi baru, karena level tersebut digunakan untuk melikuidasi posisi yang sebelumnya.
  1. Ketika harga berlanjut turun pada support yang kedua 1.3070 dan kemudian harga naik membentuk resistance di level 1.3230. Setelah terbentuknya ke dua level tersebut, Asumsikan  Anda menempatkan posisi jual baru di level support dan stop di level resistance.
  2. Harga berlanjut turun dan membentuk support ke-tiga di level 1.2820, lalu naik membentuk level resistance baru di 1.2930.
  3. Harga berlanjut turun membentuk minor support dan minor resistance.                                                  
 2. Trend Line
Anda juga dapat menentukan level support dan resistance melalui penggunaan trend line dengan konsep aplikasi trend line yang sama dengan ulasan pada artikel pertama.
Sebagai contoh penggunaan, Anda dapat membuat trend line seperti gambar 2;
Garis support pertama terbentuk ketika harga berulang kali rebound pada saat menyentuh garis. Lalu berhasil melewatinya pada harga 1.3200 untuk kemudian membentuk resistance di level 1.3230, sejalan dengan garis support awal.

 

3. Indikator
Level support dan resistance dapat juga ditentukan melalui penggunaan indikator teknikal, seperti Bollinger Bands, Moving Average, Parabolic SAR dan indikator lainnya.
Pada penggunaan Bollinger Bands (sebagai contoh pembahasan), level-level resistance disediakan oleh garis atas atau upper band. Sedangkan penyediaan support diperoleh melalui garis bagian terbawah atau lower band (gambar 3).
Level-level dan area harga yang disediakan melalui indikator seperti ini umumnya bersifat fleksibel, terus bergerak sesuai dengan perkembangan harga. Misalnya jika harga terus turun, maka level resistance dan support juga ikut merendah. Sebaliknya jika harga terus menguat, maka level-level tersebut pun ikut naik.

 


Cara Mudah Menerapkan Analisa Teknikal 4 


Setelah memahami level support dan resistance, mari beranjak pada pembahasan level kunci selanjutnya. Yakni tentang bagaimana cara mengukur level-level koreksi dan target pergerakan harga secara praktis.
Penting bagi Anda untuk mengetahui peran kedua level ini karena: Pertama, sebagai sarana untuk mendapat gambaran umum tentang pergerakan harga. Ke-dua, untuk memudahkan Anda dalam memulai transaksi/ menempatkan posisi baru, jika Anda telah memperkirakan level koreksi sebelumnya. Kedua level sangat membantu penempatan posisi likuidasi. Ke-tiga, Anda dapat dengan mudah mengukur rasio resiko dan reward dari setiap transaksi yang akan berlangsung.
Koreksi
Harga cenderung bergerak ke arah yang sama selama periode tertentu, namun bukan berarti tanpa fluktuasi. Seringkali, harga turun di saat belum kembali melanjutkan pergerakan utamanya. Pergerakan melawan arah utama tersebut dinamakan ‘koreksi’.
Koreksi pasar tidak dapat bergerak 100 % (atau lebih) dari pergerakan utama yang mendahuluinya. Koreksi dapat berkisar antara 10 hingga 80%, tergantung pada kuat atau lemahnya trend yang terjadi.


 


Fibonacci Retracement
Alat atau indikator yang umum digunakan untuk mengukur koreksi pasar adalah Fibonacci Retracement. Indikator ini sudah terpasang pada platform Monex Trader Anda.
Dalam trend normal,  harga cenderung terkoreksi sebesar 50% dari harga awal. Meski demikian, Anda juga perlu mewaspadai level-level 33% atau 61.8% pada Fibonacci. Mengingat koreksi juga sering terjadi pada level ini, terutama saat trend sangat kuat atau lemah. Ketika Euro mengalami penurunan tajam, koreksi hanya mencapai persentase 38,2% dari pergerakan utamanya (lihat gambar 1).
Namun, saat trend sudah mulai melemah atau berada dalam fase matang, koreksi lazimnya mencapai 50% atau 61,8% level Fibonacci (lihat gambar 2). Melalui pengukuran level tersebut, Anda dapat menemukan level masuk posisi dengan lebih baik dan terukur. Level entry terbaik juga bisa didapat dengan menggabungkan penggunaan level koreksi Fibonacci dengan level support.


 

Target Harga
Anda dapat menerpakan analisa teknikal dengan menggunakan rasio-rasio Fibonacci atau pola harga. Perbedaan hanya pada tingkat kemudahannya saja.

 

Fibonacci Expansion
Fibonacci Expansion telah terpasang pada platform Monex Trader, sehingga Anda tidak perlu menghitungnya sendiri.
Setelah mengalami koreksi, biasanya harga cenderung kembali bergerak antara 100% atau 161.8% dari pergerakan awal sebelum koreksi. Euro bergerak mencapai 100% dari pergerakan sebelumnya pada periode Agustus 2009 – Februari 2010.
Dalam trend yang kuat, harga dapat mencapai angka 261.8% hingga 462.8% dari pergerakan tersebut.
Pada bulan April hingga Mei 2010, Euro bergerak sebesar 261.8% dari pergerakan awal yang terjadi pada bulan Maret 2010 (gambar 4).

 

Tentu saja, mungkin sekali terlihat level-level dimana harga bergerak kurang atau lebih dari level yang disediakan oleh Fibonacci. Anda juga dapat menggabungkan Fibonacci Expansion dengan level resistance yang sudah dibahas sebelumnya untuk memaksimalkan level likuidasi posisi Anda.

Dikutif dari : Iswardi Lingga / Edukator Senior

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AGEA Liverates,market timeline and event calender

Jadwal keuangan hari ini