Pola grafik tipuan dan konvergen
Jenis pola penyimpangan yang disebabkan ketamakan dan ketakutan berikutnya yaitu :
2. Pola Grafik Tipuan
Selain membuka posisi terus terusan atau dalam jumlah besar, wujud ketamakan lain untuk mendapatkan lebih banyak pips yaitu :
-
Membuat harga lebih rendah dulu sebelum melakukan buy, dengan cara
memancing trader lain melakukan sell. Setelah harga turun ke level yang
diharapkan barulah kemudian melakukan buy dalam jumlah besar sehingga
harga langsung melesat ke atas dengan cepat karena sebelumnya pun secara
normal harga mau naik. Kejadian seperti itu akan membentuk yang namanya
pola tipuan turun.
-
Membuat harga lebih tinggi dulu sebelum melakukan sell. Caranya sama
yaitu memancing trader lain melakukan buy. Setelah harga lebih tinggi
barulah kemudian melakukan sell dalam jumlah besar sehingga harga
langsung bergerak turun dengan cepat.
Pola
tipuan ini bisa dilakukan oleh trader bermodal besar. Walaupun
keberadaan trader besar tidak terlalu jelas, tapi menganggapnya ada
membuat kita lebih waspada. Karena pada faktanya pola tipuan ini memang
sering terjadi.
Yang
menarik dari pola tipuan ini adalah bahwa sebelum muncul pola tipuan
akan didahului oleh tanda pergerakan awal. Misalnya pada sebelum terjadi
kenaikan panjang, sebelum pola tipuan turun muncul, ada titik lembah
yang lebih tinggi dari sebelumnya. Ini menunjukan tekanan jual sudah
kalah oleh dorongan beli karena tidak mampu membawa harga lebih rendah.
Dengan begitu selanjutnya dorongan beli akan mendominasi pasar dan akan
mendorong harga naik.
Selain
itu pola tipuan ini mudah dikenali dengan ciri setelah muncul candle
tipuan, candle berikutnya akan membuat bollingerband tidak melebar. Atau
dengan kata lain pola tipuan tidak membuat bollingerband melebar.
Pola akibat ketamakan dan ketakutan yang selanjutnya yaitu :
3. Pola grafik konvergen
Jika
pola tipuan biasanya terjadi saat trend sedang mendatar, maka pola
konvergen divergen terjadi setelah market menemukan kondisi jenuh.
Modus
pola konvergen divergen ini sama dengan pola tipuan yaitu membuat harga
lebih rendah dulu baru kemudian membalik arahkannya, atau membuat harga
lebih tinggi dulu baru kemudian membalikannya.
Baik
konvergen ataupun divergen, pada intinya adalah kejadian dimana bentuk
grafik tidak selaras dengan bentuk indikator. Padahal nilai indikator
itu dihitung dari nilai-nilai yang ada dalam grafik. Sehingga arah atau
bentuk grafik seharusnya sama dengan arah indikator.
Lebih detailnya Konvergen
adalah adanya close candle bearish yang lebih rendah dari close candle
bearish lembah sebelumnya, namun nilai indikatornya lebih tinggi dari
nilai indikator lembah sebelumnya. Jika kedua close candle itu
dihubungkan, serta indikator kedua close itu dihubungkan maka akan
membentuk 2 garis yang mengerucut.
Arah grafik selanjutnya setelah terjadi konvergen adalah NAIK .
Divergen
adalah adanya close candle bullish yang lebih tinggi dari puncak
sebelumnya namun nilai indikatornya lebih rendah dari nilai indicator
puncak sebelumnya. Sehingga ketika kedua titik close candle bullish itu
dihubungkan, temasuk menghubungkan nilai indikator kedua close itu, maka
akan terbentuk 2 garis yang melebar.
Arah grafik selanjutnya setelah terjadi divergen adalah TURUN .
Ada persamaan yang mencolok dari ketiga jenis pola penyimpangan yaitu :
- Candlestick terakhir saat terjadi penyimpangan memiliki badan yang panjang atau lebih panjang dari candle sebelumnya.
- Arah selanjutnya berlawanan dari arah penyimpangan karena market akan kembali ke jalur normalnya.
Sehingga
pada saat menganalisa, jika kita menemukan pola normal, maka kita tahu
arah harga selanjutnya sesuai alur minat, tapi jika kita melihat pola
penyimpangan, kita juga tahu bahwa harga akan segera balik arah.
Dengan begitu titik ujung penyimpangan kita bisa jadikan sebagai titik masuk pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar