Jumat, 10 Mei 2013

Cara Mudah Menerapkan Analisa Teknikal Bagian 1 dan 2

Cara Mudah Menerapkan Analisa Teknikal Bagian1

Sebelum mengambil keputusan trading, analisa fundamental dan strategi penggunaan modal mutlak diperlukan. Akan tetapi, terdapat salah satu metode yang tidak kalah penting untuk meraih profit optimal, yakni analisa teknikal. Besarnya peranan analisa teknikal tercermin dari banyaknya buku panduan berisi puluhan bab dan ratusan halaman yang membahas seluk beluk metode tersebut. Tak bisa dipungkiri bahwa materi tentang aspek teknis memiliki ruang lingkup terluas dalam dunia trading.
Meskipun demikian, bukan berarti analisa teknikal dipenuhi kerumitan dalam penerapannya. Kali ini akan membahas 5 langkah praktis dalam penggunaan analisa teknikal. Demi mempermudah  pemahaman, maka ulasan ini akan dibagi dalam beberapa edisi, agar Anda bisa menguasai analisa teknikal dengan baik sesuai urutan langkah sederhana.
1. Petakan Trend dan Ikuti
Bagian pertama dan terpenting dalam analisa teknikal adalah pengenalan terhadap trend yang sedang terjadi saat ini.  Trend terbagi dalam beberapa rentang waktu, yakni panjang, menengah dan pendek. Mulailah menganalisa grafik dengan periode relatif panjang, misalnya memakai time frame bulanan (monthly) dan mingguan (weekly). Luasnya data yang terlibat di sini, memungkinkan Anda melihat arah pergerakan harga secara menyeluruh,dengan pandangan yang jauh lebih panjang pula.Sebagaimana yang terlihat pada gmbar1.


 
Gambar 1. Grafik Euro Weekly

Satu grafik periode weekly dapat menampilkan pergerakan harga selama lebih dari 10 tahun. Gambar 1 menunjukkan pergerakan Euro sejak awal tahun 1992
Kemudian Anda dapat melanjutkan pengenalan trend pada grafik dengan periode lebih pendek, misalnya daily dan intraday. Grafik dengan periode ini akan menggambarkan pergerakan harga yang sifatnya sementara atau temporer. Oleh karena itu, analisa ini sebaiknya tidak dilakukan secara independen, harus dianggap sebagai lanjutan dari analisa grafik jangka panjang.

Gambar 2. Downtrend pada grafik Daily dan uptrend pada grafik Hourly

Pastikan trading Anda berjalan sesuai dengan arah trend. Jika pasar berada dalam uptrend, maka sebaiknya Anda memegang konsep ‘buy’, misalnya membeli pada saat koreksi. Sebaliknya, jika kondisi pasar downtrend, maka konsep yang ideal adalah ‘sell’, misalnya menjual pada saat terjadi rebound dalam downtrend. Biarkan grafik jangka panjang memberikan Anda gambaran trend harga dan gunakan grafik jangka pendek untuk membantu Anda mendapatkan timing yang baik.

Tips Mengenali Trend

a.   Gunakan garis
Gambarlah garis trend (trend line) antar titik puncak. Jika Anda dapat menghubungkan garis tertinggi pertama dengan kedua atau ketiga hingga membentuk pola garis menurun, maka Anda telah menemukan downtrend. Harga biasanya akan kembali ke area tersebut (pullback) sebelum melanjutkan trend. Demikian juga berlaku sebaliknya.


b.   Ikuti rata-rata
Ikuti kemana arah Moving Average. MA menyediakan data rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. Anda tinggal plot indikator MA dengan periode antara 50 hingga 200, maka arah trend harga sudah terlihat.

 



Cara Mudah Menerapkan Analisa Teknikal Bagian 2

Pada tulisan terdahulu telah diulas kiat pengenalan trend dengan baik. Kini waktunya bagi Anda untuk mengukur kualitas trend yang sedang terjadi di pasar. Cara paling baik dan mudah untuk menerapkannya adalah dengan memakai indikator Average Directional Movement Index (ADX).
Indikator ADX tidak sulit untuk ditemukan karena cukup populer dan dimiliki oleh hampir seluruh platform trading pada umumnya. Anda juga dapat dengan mudah menemukan ADX pada indikator trend platform Monex Trader.
ADX adalah salah satu indikator teknikal yang dipopulerkan oleh J. Welles Wilder, bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan trend yang terjadi.
Walaupun ADX merupakan bagian dari Oscillator yang bergerak antara angka 0 hingga 100, namun garis ADX yang berhasil mencapai level 60 jarang ditemukan.
Komponen ADX
ADX memiliki tiga garis yang akan terlihat ketika di-plot ke dalam grafik. Garis-garis tersebut merupakan;
  1. Positive Directional Indicator (+DI); garis yang mengukur kekuatan naiknya harga pada periode tertentu.
  2. Negative Directional Indicator (-DI); garis yang mengukur kekuatan turunnya harga pada periode tertentu.
  3. Average Directional Index (ADX); Inti dari ADX, berupa gabungan dari kedua garis (+DI dan -DI) yang di-filter dengan Moving Average untuk menghasilkan ukuran kekuatan trend.
Cara Membaca ADX
Level 20 dan 40 lazim ditetapkan sebagai tolok ukur dalam pembacaan ADX. Walaupun demikian, level tersebut dapat diubah sesuai dengan pilihan masing-masing pengguna.
Secara umum, proses menghasilkan tingkat kekuatan trend melalui indikator ini dapat di sederhanakan sebagai berikut:
  1. Garis ADX yang bergerak dari level 20 ke atas level 40 memberi indikasi lemahnya sideway dan mulai kuatnya trend yang sedang terjadi, baik itu uptrend maupun downtrend.
  2. Sebaliknya, Garis ADX yang bergerak dari level 40 ke bawah level 20 memberi indikasi dimulainya pelemahan trend dan berpeluang memasuki pergerakan sideway.
Garis positif dan negatif DI akan bergerak naik turun dan terkadang saling memotong satu sama lain sesuai dengan penguatan dan pelemahan trend.
Uptrend dikatakan kuat jika ADX bergerak naik ke atas 20, diikuti dengan kenaikan garis positif DI (+DI), dan disebut melemah ketika ADX turun ke bawah level 20 yang diikuti oleh turunnya garis +DI.
Downtrend dikatakan kuat jika ADX bergerak naik ke atas 20, diikuti dengan kenaikan garis negatif DI (-DI), dan disebut melemah ketika ADX turun ke bawah level 20 yang diikuti oleh turunnya garis –DI.

 
Pada grafik Euro daily November 2007, indikator ADX bergerak ke bawah area 40 bersamaan dengan lemahnya uptrend, dan memasuki fase konsolidasi atau sideway hingga Februari 2008. Setelah itu, uptrend mulai terlihat kuat kembali seiring dengan begeraknya ADX ke atas area 40. Kemudian pada April 2008 hingga awal Agustus ADX harga memasuki fase konsolidasi ke-dua yang juga diikuti oleh turunnya garis ADX ke bawah level 40. Reversal terjadi ketika harga bergerak downtrend dan diikuti oleh ADX yang menguat melewati area 40.
Pengukuran Kualitas Trend Euro Terakhir
Setelah memahami penggunaan indikator ADX, Anda bisa melihat kualitas trend yang terjadi pada pergerakan Euro saat ini (gambar 2).
Downtrend telah dimulai sejak November 2009. Pada saat itu, garis ADX mulai bergerak ke atas level 20 yang mengindikasikan dimulainya trend. Kenaikan ADX tersebut juga diikuti oleh naiknya garis merah (-DI) ke atas 20 yang mengkonfirmasikan bahwa trend yang dimulai adalah downtrend.
Downtrend tersebut semakin menguat ketika garis ADX telah mencapai level 40 dan mulai menunjukkan konsolidasi ketika ADX mulai melemah menuju ke bawah level 40. Bersamaan dengan itu, garis negatif DI telah berada di bawah level 20.

Gambar 2. Down trend yang kuat pada Euro periode daily

Pada akhir fase downtrend Mei 2010, ADX telah menunjukkan pelemahan dan indikasi reversal ketika melewati level di bawah 40.
Terakhir, ketika harga berhasil melewati trendline dan mencapai level MA 100 hari yang mengindikasikan uptrend dimulai, ADX telah menyatakan uptrend yang baru saja dimulai cukup kuat.
Demikian ulasan singkat tentang cara mengukur kualitas trend. Semoga bermanfaat bagi aplikasi trading Anda. Nantikan pembahasan analisa teknikal lain pada Futures Monthly edisi berikutnya.
Tips untuk Trader:
Naik dan turunnya garis ADX dapat dijadikan sebagai tanda untuk mulai menggunakan indikator yang berbeda sebagai penghasil sinyal transaksi.
  1. ADX Naik à Gunakan indikator trend seperti MA, PSAR, Bollinger Bands Line
  2. ADX Turun à Gunakan Oscillator, seperti RSI, Stochastic
Bersambung bagian 3 dan 4 silahkan di baca,penting!!!

Disalin dari: Iswardi Lingga/ Edukator Senior

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AGEA Liverates,market timeline and event calender

Jadwal keuangan hari ini